Program ceramah keagamaan hasil kolaborasi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru dan LPPL Radio Gema Saijaan kembali menemui pendengar setia pada Senin (24/11/2025). Memasuki pertemuan kelima di bulan November, siaran ini dipandu oleh penyiar senior H. Kisra Syarwansyah dan menghadirkan Kepala Kemenag Kotabaru yang juga Ketua PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kotabaru, Dr. H. Ahmad Kamal, S.HI., M.Ag., sebagai penceramah utama.
Mengusung tema “Mengaji Rukun” dengan tajuk ceramah “Arti Moderasi dalam Hidup Sehari-hari,” program ini disiarkan melalui frekuensi 102 FM serta kanal YouTube Radio Gema Saijaan. Kegiatan dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori Rahmad Al-Hafid, S.Pd.I, yang membaca Surah Al-Mumtahanah ayat 8–9.
Dalam penyampaiannya, Dr. Ahmad Kamal menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Bupati dan Wakil Bupati, Diskominfo, serta seluruh pihak yang mendukung keberlangsungan siaran keagamaan tersebut.
“Program seperti ini menjadi sarana bagi kami untuk menyampaikan informasi, siraman rohani, dan pesan-pesan agama kepada masyarakat luas. Kerja sama ini sangat kami syukuri, karena jangkauannya dapat sampai ke pelosok desa dan kecamatan,” ujarnya.
Ia juga berharap agar media penyiaran daerah terus diperkuat, baik dari sisi fasilitas maupun sarana penunjang.
“Radio ini menjadi penyambung lidah masyarakat. Alhamdulillah, apalagi di musim haji, informasi dari Mekah bisa sampai ke warga Kotabaru. Semoga terus eksis, sukses, dan didukung peningkatan sarana prasarana,” tuturnya.
Dr. Kamal menambahkan bahwa meski era digital berkembang pesat, radio tetap memiliki posisi strategis sebagai media dakwah yang mudah dijangkau masyarakat.
“Saya sejak kecil sudah familiar dengan Radio Gema Saijaan. Sekarang ada YouTube, jadi akses informasinya semakin mudah. Semoga tetap eksis dan terus berkembang,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Kemenag Kotabaru juga menekankan pentingnya pembinaan tilawatil Qur’an di daerah. Menurutnya, LPTQ serta TPA/TPQ perlu memperkuat pembinaan secara berkelanjutan, bukan hanya menjelang MTQ.
“Kita ingin pembinaan berlangsung terus-menerus. Harapannya lahir generasi Qurani yang siap berkompetisi, siap bermusabaqah, dan mampu mengharumkan nama daerah,” jelasnya.
Memasuki inti ceramah, Dr. Ahmad Kamal menguraikan makna moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama. Moderasi, menurutnya, mencerminkan sikap adil, seimbang, dan menjauhi ekstremisme.
“Moderasi berarti bersikap tengah, tidak berlebihan dan tidak kekurangan—baik dalam keyakinan, moral, maupun perilaku,” terangnya.
Ia juga mengutip ayat Al-Qur’an yang menyebut umat Islam sebagai umat pertengahan, serta sabda Nabi bahwa sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan.
“Moderasi itu menjaga keseimbangan dan memahami agama secara utuh. Dengan moderasi, kita dapat menjaga kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Menutup ceramah, Kepala Kemenag mengajak masyarakat untuk terus mendukung program dakwah dan pembinaan Al-Qur’an, serta memanfaatkan media radio dan platform digital untuk menyebarkan kebaikan.
“Semoga siaran keagamaan ini memberi manfaat dan semakin mempererat persaudaraan di Kotabaru,” pungkasnya. (Gusti Mahmuddin Noor).

