Dalam rangka merealisasikan program kerja tahun 2025, Komisi III DPRD Kabupaten Kotabaru melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Paser, Tanah Grogot, Kalimantan Timur, pada 15–17 Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan menggali masukan positif dan konstruktif sebagai bahan penguatan pembangunan di Kotabaru.
Kunker difokuskan pada tiga sektor strategis, yakni lingkungan hidup, pendidikan, dan infrastruktur.
Di sektor lingkungan, rombongan Komisi III menyambangi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser. Pertemuan membahas upaya penanganan serta pengawasan pencemaran limbah pabrik kelapa sawit, khususnya yang berdampak pada permukiman masyarakat. Hasil konsultasi ini diharapkan menjadi referensi bagi Pemkab Kotabaru dalam memperkuat regulasi dan pengawasan lingkungan.
Pada sektor pendidikan, kunjungan dilakukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Paser. Diskusi berfokus pada pengelolaan tenaga pendidik non-ASN, baik P3K maupun tenaga paruh waktu. Masukan dari Kabupaten Paser dinilai penting untuk memperkaya strategi Kotabaru dalam mengatasi keterbatasan tenaga guru.
Sementara itu, di sektor infrastruktur, rombongan melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Paser. Pembahasan menitikberatkan pada penanganan jalan kabupaten serta akses jalan yang melintasi kawasan Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan.
Anggota Komisi III DPRD Kotabaru yang ikut serta dalam kunjungan ini antara lain:
1. Sahrani, S.AP – Sekretaris Komisi
2. Rahmad, S.Pd., MH – Anggota Komisi III
3. Monika Dahu – Anggota Komisi III.
4. H. Abidin Daeng Maffuji, S.E – Anggota Komisi III, dan Rombongan juga didampingi staf Sekretariat DPRD Kotabaru, Ansyari.
Anggota Komisi III, Rahmad, S.Pd., MH, menegaskan pentingnya koordinasi dengan Dinas PUPR Paser. Menurutnya, kondisi geografis Kotabaru yang terdiri dari pulau dan daratan membuat kebutuhan konektivitas antarwilayah semakin mendesak.
“Banyak jalan antar kecamatan dan desa melintasi area HGU perusahaan. Karena itu, kami mencari referensi regulasi agar jalan tersebut bisa dimasukkan ke dalam status jalan yang mendapat dukungan pendanaan melalui program CD-CSR perusahaan. Alhamdulillah, Dinas PUPR Paser menyambut baik dan siap membantu mendorong keterhubungan jalan tembus ke Kalimantan Timur, khususnya di dapil 3 Kecamatan Pamukan Utara yang berbatasan dengan Kecamatan Baru Enggau,” jelasnya.
Terkait pendidikan, Rahmad menilai Kabupaten Paser lebih maju dalam pengukuhan tenaga pendidik P3K. “Untuk Kotabaru, hal ini masih tertinggal. Karena itu, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kotabaru untuk mencari solusi dan evaluasi, agar persoalan ini bisa segera terselesaikan,” tambahnya.
Sementara pada sektor lingkungan, ia menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap limbah cair perusahaan kelapa sawit yang kerap meluap ke area sekitar.
“Kasusnya hampir sama di Paser, namun mereka juga memberi masukan bagaimana limbah cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk,” pungkasnya.
Melalui kunker ini, Komisi III DPRD Kotabaru berharap dapat menyerap pengalaman, strategi, dan informasi dari Kabupaten Paser untuk dijadikan bahan evaluasi sekaligus penguatan kebijakan. Dengan demikian, pembangunan di sektor lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur di Kotabaru diharapkan berjalan lebih optimal. (Gusti Mahmuddin Noor)