Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Angkatan XXIII tahun 2025 dari BPSDM Provinsi Jawa Barat melaksanakan visitasi ke Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan UMKM (DK2UKM) Kabupaten Majalengka. Majalengka dipilih sebagai lokus visitasi karena dinilai berhasil menghadirkan berbagai inovasi dalam pengembangan sektor UMKM.
Rombongan yang dipimpin Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Jawa Barat, Drs. Suryana, M.Kes, terdiri dari 15 peserta Kelompok B.I yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Antara lain perwakilan dari Sulawesi Tengah (Pemkab Palu), Sulawesi Selatan (Pemkab Palopo), Kalimantan Selatan (Pemkab Kotabaru), Jawa Barat (Pemkab Bekasi, Cirebon, Bogor, Pangandaran, dan Cianjur), serta Kepulauan Riau (Pemkab Bintan).
Suryana menjelaskan, Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) merupakan agenda ke-4 dalam program PKN II, yang berfokus pada pembelajaran lapangan. Peserta melakukan kajian langsung terhadap lokus terpilih, yakni DK2UKM Majalengka dan Majalengka Mart.
“Para peserta diharapkan mampu melakukan kajian, diagnosa, sekaligus memberikan solusi perbaikan ke depan, khususnya untuk penguatan UMKM di Majalengka. Inovasi yang ada juga bisa menjadi inspirasi untuk diimplementasikan di daerah masing-masing,” ungkapnya.
Kehadiran rombongan disambut baik oleh Kabid Hubungan Industrial DK2UKM Majalengka, Nana Sujana.
“Semoga sinergi ini membawa manfaat berkelanjutan, tidak hanya bagi Majalengka tetapi juga daerah asal peserta,” ucapnya.
Dari Kabupaten Kotabaru, Kepala Dinas Kesehatan, Erwin Simanjuntak, SKM, M.Kes, menilai Majalengka Mart sebagai contoh yang dapat diterapkan di daerahnya.
“Nanti kami akan coba kolaborasi dengan Dinas Koperindag untuk membuat konsep serupa. Ini sangat potensial dalam mendorong ekonomi masyarakat, terutama pelaku home industry,” ujarnya.
Senada, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Kotabaru, Jurainah, SE, MM, menambahkan bahwa Kotabaru memiliki potensi besar di sektor perkebunan, pertanian, dan perikanan.
“Kotabaru punya banyak hasil lokal seperti pisang, mangga, hingga ikan asap yang bisa dikembangkan seperti di Majalengka Mart ini,” jelasnya.
Salah satu program unggulan Majalengka yang menarik perhatian peserta adalah GASIK UMKM (Gerakan Startup Inovatif dan Kompetitif). Program ini memberikan pendampingan dan bantuan modal bagi UMKM terpilih. Tahun ini, sebanyak 25 UMKM terbaik menerima modal usaha masing-masing Rp 10 juta untuk mengembangkan usahanya agar lebih inovatif, tangguh, dan mampu bersaing.
Dengan visitasi ini, diharapkan Majalengka dapat menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah berperan aktif dalam memperkuat UMKM. Sementara peserta PKN II Angkatan XXIII dapat membawa pulang inspirasi serta strategi yang relevan untuk diterapkan di daerah mereka masing-masing. (Gusti Mahmuddin Noor)