BATULICIN - Warga Desa Gunung Raya, Dusun 2, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, kembali menyuarakan aspirasi terkait infrastruktur desa yang belum mendapat penanganan memadai. Keluhan utama warga yakni kondisi Jalan Tuyan yang rusak parah sejak 2018.
Meski permohonan perbaikan sudah pernah disampaikan ke pihak terkait, hingga kini belum ada tindak lanjut nyata. Akibatnya, akses transportasi warga menjadi sangat terbatas.
“Jalan Tuyan bisa menjadi jalur alternatif menuju Kotabaru. Namun, saat ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua jenis trail. Motor metik maupun mobil sama sekali tidak bisa melintas karena rusak parah. Selama ini warga hanya bisa bergotong royong menutup lubang dengan batu supaya kendaraan roda empat bisa lewat,” ungkap Wardi, perwakilan warga setempat, Sabtu (6/9/2025).
Kerusakan jalan tersebut juga berdampak langsung pada aktivitas perekonomian. Para petani kesulitan mengangkut hasil panen mereka, seperti pisang dan sawit, karena kendaraan roda empat sulit melewati jalan yang berlubang.
Selain infrastruktur jalan, warga juga menghadapi keterbatasan fasilitas pendidikan. Sekolah dasar di desa tersebut hanya memiliki tiga ruang kelas, sementara jumlah rombongan belajar mencapai enam. Untuk menyiasatinya, satu ruangan terpaksa disekat menjadi dua kelas.
“Kondisi ini membuat proses belajar mengajar tidak nyaman. Guru merasa terganggu karena suara dari kelas lain terlalu dekat, sehingga anak-anak juga sulit berkonsentrasi,” lanjut Wardi.
Masyarakat berharap pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan segera memberikan perhatian. Mereka meyakini kerja sama antara pemerintah, media, dan masyarakat dapat membawa perubahan positif bagi desa.
“Harapan kami sederhana, agar jalan segera diperbaiki dan ruang kelas ditambah supaya anak-anak bisa belajar dengan baik. Semoga aspirasi ini mendapat tanggapan dari pemerintah,” pungkasnya. (Gunawan)
