BATULICIN - Jumat pagi yang cerah di Desa Pematang Ulin berubah menjadi momen penuh makna. Ratusan anak-anak tampak berbaris rapi di sepanjang jalan menuju Gedung Serbaguna desa.
Wajah-wajah kecil itu berseri, tangan-tangan mungil mereka melambai penuh semangat sambil mengibarkan bendera Merah Putih.
Di tengah sorak dan senyum itu, hadir sosok yang mereka tunggu-tunggu, Hj. Andi Irmayani Rudi Latif, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Bumbu. Momen kedatangan Andi Irmayani menjadi pemandangan mengharukan sekaligus membahagiakan. Senyum tulus dan sapaan hangatnya membalas antusiasme para siswa, menciptakan suasana penuh keakraban dan kasih sayang.
Kunjungan ini bukan tanpa alasan. Desa Pematang Ulin menjadi duta Tanah Bumbu dalam ajang Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Kehadiran Ketua TP PKK menjadi bentuk dukungan nyata terhadap kesiapan desa dalam mengikuti penilaian.
Tak hanya anak-anak, suasana hangat juga menyelimuti penyambutan resmi yang berlangsung di halaman Gedung Serbaguna. Ketua TP PKK disambut oleh jajaran pemerintah kecamatan dan desa, Ketua TP PKK Kecamatan Karang Bintang, Camat Karang Bintang, Kepala Desa Pematang Ulin, serta para kader PKK. Tradisi lokal turut menyemarakkan suasana melalui pertunjukan seni kuda lumping, menjadikan momen ini lebih istimewa.
Dalam sambutannya, Andi Irmayani menyampaikan apresiasi atas semangat dan kerja keras masyarakat desa dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi bagian dari upaya bersama membangun budaya hidup bersih dan sehat. Yang lebih penting, semangat ini terus terjaga dan menjadi kebiasaan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, penerapan PHBS sangat sejalan dengan visi-misi Bupati Tanah Bumbu dalam mewujudkan masyarakat yang Maju, Makmur, dan Beradab melalui program BerAKSI.
Di akhir sambutan, suasana menjadi semakin hangat dan akrab ketika Andi Irmayani mempersembahkan dua pantun yang mengundang gelak tawa dan tepuk tangan para hadirin:
“Bunga mawar sungguh menawan,
Dibawa oleh putri Sentani,
Selamat datang tim penilai sekalian,
Di Desa Pematang Ulin yang kami cintai.”
“Beli pepaya harganya mahal,
Mangga muda dari Balikpapan,
Kami semua sudah berusaha maksimal,
Mohon dimaklumi jika ada kekhilafan.” (Gunawan)