Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan terus menguatkan upaya mitigasi non-struktural, selain melakukan mitigasi bencana secara struktural.
Salah satu inovasi yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir adalah program Balangan Bermunajat, yang mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana melalui doa bersama.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari ikhtiar kolektif dalam menghadapi bencana, mengombinasikan pendekatan struktural, non-struktural, dan spiritual.
“Kami berupaya melengkapi langkah-langkah mitigasi bencana dengan pendekatan spiritual. Dengan adanya doa bersama, kami berharap masyarakat lebih siap secara mental dan rohani dalam menghadapi kemungkinan bencana,” ujar Rahmi, Jumat (7/3/2025) .
Sebagai bentuk implementasi, BPBD Balangan bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Balangan untuk mengedarkan surat imbauan kepada seluruh tempat ibadah agar turut serta dalam kegiatan doa bersama.
Program ini juga sejalan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang mewajibkan pemerintah daerah memberikan informasi mengenai potensi bencana kepada masyarakat.
“Ketika memasuki bulan-bulan yang ditetapkan sebagai status siaga atau darurat bencana, kami akan terus mensosialisasikan program ini kepada masyarakat,” tambah Rahmi.
Meski telah berjalan selama tiga tahun, BPBD Balangan mengakui masih menghadapi tantangan dalam memenuhi standar indikator inovasi.
Salah satu kendala utama adalah sulitnya mengukur efektivitas pendekatan berbasis spiritual dalam mitigasi bencana karena tidak adanya indikator kuantitatif yang jelas.
Namun demikian, BPBD Balangan tetap optimistis bahwa inovasi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami berharap pendekatan ini dapat melengkapi strategi mitigasi bencana lainnya serta semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan,” pungkas Rahmi. (Didi Juaidinoor)