Warga berbondong-bondong memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau seperti minyak goreng, tepung, gula pasir, susu kaleng, tisu, hingga telur.
Analis Perdagangan Kabupaten Balangan, Asbid, menyebutkan tingginya antusias warga membuktikan pasar murah sangat membantu masyarakat di tengah tekanan inflasi.
“Hari ini antusias masyarakat sangat tinggi. Sayangnya, beberapa distributor tidak bisa hadir karena berhalangan. Banyak yang mencari beras, tapi kami hanya bisa melayani dengan dua distributor yang ada,” ujarnya.
Tidak hanya warga Desa Marias, masyarakat dari desa tetangga seperti Desa Muara Ninian juga ikut memadati lokasi pasar murah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.
Menurut Asbid, pasar murah bukan hanya soal penjualan barang murah, tetapi juga upaya Disperindag Balangan untuk menjaga kestabilan harga dan mendukung ekonomi masyarakat.
“Awalnya kami menargetkan 65 kali pasar murah tahun ini, namun karena tingginya permintaan, target ditambah menjadi 68 kali hingga akhir tahun,” jelasnya.
Kegiatan terakhir pasar murah tahun ini direncanakan di Desa Lok Batung, Kecamatan Paringin. Asbid berharap ke depan lebih banyak distributor yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Semoga ke depan semua distributor dapat hadir, sehingga kita dapat bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal,” harapnya. (Didi Juaidinoor)